Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Friday 18 October 2013

NLP sangat identik dengan penggunaan Meta model yang membawa pikiran seseorang lebih berada pada realitasnya (up time state), sedangkan Ericksonian Hypnosis membawa pikiran seseorang fokus kedalam dirinya masing-masing. Sekilas memang kedua metode ini sangat bertolak belakang, namun sesungguhnya keduanya bermuara kepada hal yang sama. Ketika anda berusaha menjawab pertanyaan-pertanya an yang ada di Meta model dengan baik, maka anda mau tidak mau harus fokus kedalam diri anda sendiri.

Yang perlu dimengerti adalah keadaan trance merupakan keadaan yang alami dan terjadi berkali-kali setiap harinya, seperti menghayal di siang hari, merencanakan ingin makan apa siang hari ini, secara emosi terlibat dengan acara televisi dan sebagainya. Dalam NLP, trance merupakan keadaan downtime, terlibat dengan dunia internalnya sendiri.

Sedangkan up time merupakan keadaan terlibat dengan dunia luar seperti keadaan dimana anda sedang bersiap siaga. Jika hanya ada yang dinamakan pikiran sadar, maka kita dapat menghentikan dan memulai proses berpikir sesuai dengan perintah dan keinginan kita.

Bagaimana keadaan terhipnosis itu sebenarnya? Apa tanda-tandanya?
Umumnya ditemui dalam setiap proses hipnosis: indikasi perilaku dan indikasi emosional.

Keduanya saling mempengaruhi dan menciptakan bukti fisik yang dapat dilihat oleh mata telanjang asalkan Anda tahu harus melihat kemana.
Karena minimnya gerakan tubuh dari subyek, maka Anda perlu mengembangkan kemampuan observasi Anda, sebagaimana terus mengingatkan diri bahwa setiap orang memberikan respon yang berbeda-beda.

(1)  Terfokus, nyaman, gerakan tubuh minim. Subyek terlihat berada dalam kondisi yang begitu rileks, sekalipun perhatiannya terfokus pada sebuah titik yang sudah disepakati ataupun suara sang hipnotis.
(2)  Bola mata tidak bergerak sebebas biasanya, seolah-olah terkunci dan terlihat kering. Ukuran pupil subyek, yakni bagian hitam di tengah bola matanya, cenderung berubah membesar seiring mereka rileksKelopak mata berkedut, bergerak layu. Ini dimulai dengan perubahan refleks kedipan mata, semakin melambat sampai akhirnya nyaris tidak berkedip sama sekali atau disebut mengalami proses katalepsi. Bila ini terjadi, arahkan klien untuk menutup matanya agar dapat merasa nyaman dan meluncur ke trance yang lebih dalam.
(3)  Fitur wajah mengendur. Kulit dan struktur wajah klien akan berubah menjadi lebih mengendur, simetris dan seimbang, seperti seseorang yang sedang tidur. Kadang klien juga mengalami kebutan otomatis pada otot wajah mereka sebagai indikator tubuhnya sedang memproses.
(4)  Lambat atau tidak bisa menjawab. Ini sangat umum terjadi bila klien berada pada tingkat trance yang dalam. Mulai dari membutuhkan waktu lama untuk merespon, sampai tidak bisa dikejutkan oleh suara-suara yang keras. Satu hal lain yang terkait adalah klien sering melakukan refleks menelan udara atau liur lebih banyak daripada biasa.
(5)  Perubahan warna dan suhu badan menurun. Ini cukup halus, namun dapat dideteksi dengan baik. Ketika klien masuk dalam trance, darah mengalir lebih bebas sehingga kulit terlihat lebih berwarna atau gelap, terutama di bagian tangan dan wajah. Kadang kebalikannya terjadi, kulit menjadi lebih pucat karena darah melalui pembuluh itu terlalu cepat. Kedua respon ini normal dan dapat terjadi bergantian.

(6)  Denyut nadi melambat. Hal ini dapat diamati tanpa perlu menyentuh klien, yakni memperhatikan denyutan halus yang ada di sisi leher di bawah dagunya. Pada saat-saat tertentu, denyut tersebut dapat sejenak meningkat kecepatannya, khususnya apabila klien sedang mengalami imajinasi yang melibatkan ketegangan, semangat, atau rasa takut.

Apa Perbedaan Utama Antara Hypnosis, dan NLP?

Banyak orang mengenal hypnosis untuk pertama kalinya dari acara televisi atau dari sebuah demonstrasi hypnosis yang menghibur. Dari sini, timbullah suatu anggapan bahwa hypnosis merupakan cara yang sangat efektif untuk mengendalikan pikiran orang lain. Orang sering membayangkan seandainya dirinya bisa membuat orang lain melakukan apa yang diinginkannya secepat yang ditunjukkan di televisi. Dan jika anda berpendapat seperti ini, maka anda telah terhipnotis karena pikiran kritis anda telah menganggur sementara untuk mempercayai efek hypnosis yang begitu kuat terhadap orang lain.

Dibawah ini adalah klasifikasi mengenai hypnosis yang sudah berubah sejalan dengan waktu. Metode hypnosis yang diajarkan dapat dibagi menjadi tiga karakteristik yaitu:

1. Traditional Method of Hypnosis

Metode tradisional hypnosis atau the old school of hypnosis ditandai oleh banyak sekali penggunaan sugesti langsung, dan katakanlah keadaan pikiran yang terpusat atau deep trance. Stage hypnosis (Hypnosis yang biasa digunakan untuk hiburan) merupakan contoh dari metode tradisional hypnosis.

Dari metode ini berpendapat bahwa pada umumnya trance hanya terjadi ketika seorang hypnotis sengaja menginduksinya. Tapi pada jaman sekarang pandangan ini mungkin sekali sudah berubah atau tercampur baur dengan metode-metode dibawah ini:

2. Ericksonian Hypnosis

Disebut sebagai Ericksonian hypnosis karena memang cara-cara yang digunakan oleh Milton Erickson dalam hypnosis ini sudahtidak sama dengan metode sebelumnya. Bahkan setelah menyaksikan bagaimana Milton menghipnotis kliennya, para ahli hypnotist yang menyaksikannya mengatakan ia tidak menggunakan hypnosis lagi.

Hal itu disebabkan karena dirinya menggunakan sugesti yang tidak bersifat memerintah seperti "tutup mata anda sekarang" Sebaliknya, Milton menggunakan sugesti yang bersifat tidak memerintah dan tidak langsung seperti "anda boleh menutup mata anda sekarang untuk lebih merasa santai." Dengan Ericksonian hypnosis, orang-orang dapat terhipnotis dengan mata terbuka.

Bahasa yang digunakan Milton Erickson digambarkan sebagai bahasa yang abstrak, namun terasa sesuai dengan pengalaman dalam pikiran orang yang mendengarnya atau disebut juga sebagai artfully vague. Sebaliknya bahasa yang digunakan dalam NLP adalah bahasa yang presisi.

Baik Ericksonian dan NLP berpandangan bahwa trance merupakan keadaan pikiran yang terjadi setiap hari dan di berbagai tempat dan keduanya menggunakan direct suggestion ataupun indirect suggestion, tergantung dengan respon klien.

Setiap orang adalah mesin penghipnotis alami. Deep trance bukan merupakan keharusan untuk mengubah keadaan emosi. Dari sudut pandang pendiri NLP, semua jenis komunikasi yang efektif adalah hypnosis.

Dan disamping itu mereka juga mengatakan bahwa hypnosis itu sesungguhnya tidak ada "all kinds of effective communication is hypnosis or hypnosis doesn't exist".

Perlu diingat bahwa inti dari NLP adalah Modeling Human Excellence, bukan disiplin mengenai hypnosis.

Tetaplah focus pada tujuan Anda dan tetaplah menjadi berdaya.

"Kita tidak bisa mengendalikan seluruh keadaan TETAPI kita bisa memilih sekaligus mengendalikan pikiran, kata-kata yang kita ucapkan dan merespon dengan tindakan atas kekeadaaan yang terjadi pada diri kita.”

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -