Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Wednesday 8 January 2014


Milton Model

Model Milton adalah bentuk hipnoterapi berdasarkan pola bahasa untuk komunikasi hipnotis dari Milton Erickson sang pakar hipnoterapis. Milton model mengambarkan "cara menggunakan bahasa untuk mendorong dan mempertahankan keadaan trance yang menghubungkan sumber daya tersembunyi dalam kepribadian kita atau subconscious.

Komunikasi model Ericksonian adalah kemampuan untuk mengkomunikasikan pesan ke alam sadar melalui moda linguistic dan pesan lainnya ke alam bawah sadar melalui moda non-linguistik. Moda non-linguistik misalnya: PENANDA Analog (analog marking), dapat dilakukan dengan menggunakan perubahan kualitas suara, intonasi, cepat atau lambatnya lagu, dan jeda serta gerakan tubuh tertentu, contohnya mengangkat alis atau mengerakan bibir. Meski tanpa suara, namun itu bisa mengandung arti pesan tertentu. Hal itu untuk menandai pesan yang Anda sampaikan.

Perbedaan Meta Model dengan Milton Model
 
Seperti telah dibahas dalam NLP Model Komunikasi, kita cenderung melakukan proses pemfilteran dalam merespon stimulus yang masuk ke dalam diri kita dengan cara mendistorsi, menyamaratakan dan penghapusan.
Pada teknik Meta Model terdahulu, kita telah membicarakan bagaimana kita mengungkap ‘Deep Structure’ atau bawah sadar ke atas permukaan dalam keadaan sadar ‘Surface Structure’ dengan cara META MODEL.
Milton Model adalah teknik yang terbalik dari Meta Model. Milton Model merupakan terobosan dalam hipnoterapi pada umumnya dan Milton Erickson melakukannya secara unconscious. Tiga hal penting pada bahasa Milton Model:
(1)  Mengikuti dan mengarahkan realitas klien pada saat itu.
(2)  Mengacak pikiran sadar (conscious mind).
(3)  Mengakses pikiran bawah sadar (unconscious mind) dari sumber daya yang telah ada pada klien.

Meta Model
Milton Model
Memperjelas kalimat dan bahasa klien
Mengaburkan dan menyamaratakan kalimat dan bahasa klien
Bergerak dari bawah sadar ke permukaan pikiran sadar
Bergerak dari permukaan sadar ke bawah sadar
Menggali contoh-contoh agar lebih jelas dan terperinci
Menggali dan menampilkan pengertian umum
Bertujuan memunculkan kembali pengalaman klien yang terkubur dalam bawah sadar ke permukaan pikiran sadar
Bertujuan mengakses sumber daya dalam pikiran bawah sadar
Mengusahakan agar klien lebih focus pada hal-hal diluar dirinya sehingga klien dapat keluar dari peta mentalnya
Mengajak klien agar focus pada system internal dalam dirinya

Tahapan pembelajaran menurut Milton Erickson:
·       Tidak sadar, tidak tahu
·       Sadar, tidak tahu
·       Sadar, tahu
·       Tidak sadar, tahu

Model Milton memiliki tiga aspek utama:
·       Pertama, untuk membantu membangun dan memelihara hubungan baik  atau rapport dengan klien.
·       Kedua, membebani dan mengalihkan perhatian pikiran sadar sehingga komunikasi bawah sadar dapat diutilisasi untuk mencapai outcome tertentu.
·       Ketiga, untuk memungkinkan interpretasi atau kemungkinan dalam kata-kata yang ditawarkan kepada klien sehingga klien dapat menemukan lebih dari dua opsi, sebab dua opsi artinya double blind atau ikatan ganda, menjadikan klien tidak lagi berdaya. Dengan munculnya alternative ketiga atau lebih, maka klien menjadi lebih berdaya dalam memilih tindakannya untuk mencapai outcome.

#1: Hubungan Baik atau Rapport

Aspek pertama, membangun hubungan, atau empati, dilakukan untuk mencapai komunikasi yang lebih baik dan responsif. NLP mengajarkan 'mirroring' atau pencocokan bahasa tubuh, postur, pernapasan, predikat dan nada suara suara. Hubungan merupakan aspek 'menerima dan memberi, ulang alik, dua arah' antara Anda dan klien. Kemudian setelah itu Anda baru bisa mengarahkan atau leading setelah pacing terlebih dahulu.
O'Connor & Seymour dalam bukunya "Introducing NLP" menggambarkan hubungan sebagai 'tarian harmonis', perpanjangan dari keterampilan alam dalam mirroring namun tetap mewaspadai kenyamanan kawan komunikasi agar tidak terlihat seperti mimikri. Sebab mirroring yang berlebihan bisa menyebabkan ketidaknyamanan dan rusaknya hubungan baik.

#2: Perhatian saat kondisi sadar

Aspek kedua dari model milton adalah bahwa ia menggunakan ambiguitas atau kerancuan dalam bahasa dan komunikasi non-verbal. Ini mungkin juga dapat dikombinasikan dengan ketidakjelasan ketika yang muncul adalah batas-batas makna yang tidak jelas. Penggunaan ambiguitas dan ketidakjelasan mengalihkan pikiran sadar seperti mencoba untuk bekerja di luar apa yang dimaksud dan memberikan pikiran bawah sadar kesempatan untuk lebih berdaya.

#3: Komunikasi tidak langsung

Aspek ketiga dari model Milton adalah bahwa hal itu sengaja dikaburkan dan metaforis untuk tujuan mengakses pikiran bawah sadar.

Hal ini digunakan untuk melunakkan model meta dan membuat saran tidak langsung. Sebuah saran langsung hanya menyatakan apa yang diinginkan, misalnya, "ketika Anda berada di depan  dan berbicara kepada peserta training, Anda tidak akan merasa gugup".
Sebaliknya saran yang tidak langsung memungkinkan otoritas sadar menjadi berkurang dan memberikan kesempatan untuk berinterpretasi berbeda, misalnya, "Ketika Anda berada di depan peserta, Anda mungkin menemukan diri Anda merasa percaya diri".

Contoh ini mengikuti metode tidak langsung meninggalkan kedua waktu tertentu dan tingkat kepercayaan diri yang tidak ditentukan.

Mungkin dibuat bahkan lebih tidak langsung dengan mengatakan, "ketika Anda datang dan memutuskan untuk berbicara di depan peserta pelatihan, Anda mungkin menemukan perasaan Anda sudah berubah." Pilihan berbicara di depan peserta pelatihan, waktu yang tepat dan kemungkinan mendapatkan tanggapan terhadap seluruh proses yang dibingkai dengan bahasa tidak tepat atau dikaburkan atau rancu dan itu memberikan klien kesempatan untuk mengisi rincian halus.

Saat kita memiliki pengalaman dan menjadi semakin ahli sejatinya kita menjadi tidak sadar bahwa kita telah mengetahui kemampuan kita dan inilah yang dimaksud sedikit isi dan lebih banyak berproses.

Kata-kata tidak bisa mengubah seseorang, pengalamanlah yang mengubah dirinya. Sebab setiap orang tidak ingin mengalami hal buruk untuk kedua kalinya dan dari kesalahannya dirinya menjadi belajar agar tidak terjadi hal buruk di kemudian hari. Demikian juga untuk hal baik. Seseorang belajar dari sukses yang didapatkannya dan bahkan dirinya mempelajari cara-cara orang lain dalam mencapai sukses. Berdasar pengalaman baik mencoba diulangnya dan ketika dirinya sadar bahwa caranya tidak lagi memberikan hasil baik, dirinya belajar tentang proses dan berupaya untuk meningkatkan hasil agar bisa didapatnya.

Kata-kata merupakan jangkar peta mental kita. Kata-kata memiliki pengaruh besar pada peta mental seseorang. Seseorang memproses sebuah intruksi didasarkan atas pengalaman di masa lalunya. Kita mengambil apa yang kita rasa penting dan kemudian kita mengolahnya. Setelah itu kita menempatkannya sebagai dasar tindakan di masa depan pada keadaan, tempat dan kejadian yang mungkin bisa diaplikasikannya. Pengetahuan atas pengalaman yang kita lakukan untuk memperoleh hasil yang kita rasa penting.

Hal-hal yang bisa dipelajari dari pengalaman Milton Erickson tentang bahasa non-verbal dan fisiologi dalam proses berkomunikasi yang diungkap oleh Dr. Sidney Rosen dalam bukunya My Voice Will Go with You: The Teaching Tales of Milton H. Erickson:
(1)  Mengakses keadaan emosi seseorang dari fisiologinya
Seseorang yang berada di dapur untuk menikmati kopinya kemudian dia berkata kepada Anda bahwa bossnya sungguh menyebalkan. Bila saja Anda tanggapi perkataannya tersebut, mungkin orang itu akan terus mengalir dengan kata-kata keluhannya. Namun dalam beberapa saat ketika dia kembali bekerja ke mejanya, emosinya kembali normal saat berbicara dengan atasannya tersebut. Dia bisa menyimpan rasa sebalnya. Mengapa? Apakah karena keadaan emosinya menjadi berubah karena fisiologinya atau keadaan fisiknya berubah?
(2)  Nada suara atau tonality
Orang yang marah cenderung menggunakan nada suara yang tinggi. Anda mungkin akan merasa terganggu dengan nada tersebut. Anda mungkin akan tertawa ketika melihat seorang yang marah dengan menggunakan nada yang melo, karena Anda merasa hal itu tidak selaras. Nada suara sungguh bisa mempengaruhi keadaan komunikasi Anda. Maka berlatih mempergunakan nada suara yang tepat dapat mempengaruhi seseorang.
(3)  Gambar yang ditangkapnya saat berkomunikasi
Seseorang yang murung bisa saja dengan tiba-tiba tertawa karena cerita Anda yang berhasil memunculkan gambar baginya yang membuatnya tertawa. Atau cerita Anda tentang keadaan kesejukan pemandangan pegunungan dan berhasil ditangkap dalam gambar oleh seseorang, dan menjadi mungkin orang tersebut menjadi terpengaruh oleh keadaan itu.

Pola-pola bahasa ‘Milton Model’ membuat pengguna mampu berkomunikasi secara tidak langsung dengan unconscious mind untuk mengindari penolakan, serta membantu pendengar dalam memilih bagain-bagian mana dari komunikasi yang hendak direspon.

KOMUNIKASI adalah…
(1)  Kita semua perlu berkomunikasi, kita tidak bisa tidak berkomunikasi
(2)  Maksud dari berkomunikasi adalah mendapatkan respon yang Anda inginkan
(3)  Tubuh, pikiran dan jiwa adalah satu kesatuan system
(4)  Tidak ada kegagalan yang ada adalah pembelajar (feedback)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -