Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Tuesday 22 April 2014


Strategies (Bagian #2 dari 4)

Strategi dapat sederhana, bisa sangat rinci, kompleks dan luar biasa. Seseorang melaksanakan urutan strategi yang ia miliki dengan berulang-ulang dan menjadi sempurna tanpa menyadari hal tersebut, sehingga membentuk keyakinannya. Dalam NLP label tersebut diberikan kepada bawah sadar, otomatis dan merupakan perilaku konsisten disebut Strategi. Pada umumnya, orang menggambarkan fenomena ini dengan menggunakan kata-kata yang berbeda: kebiasaan, yaitu dibedakan menjadi dua katagori umum: KEBIASAAN BAIK dan BURUK.
 
Ketika seseorang berbicara tentang kebiasaan baik mereka biasanya mengacu pada kebiasaan yang menghasilkan hasil yang positif atau berguna bagi mereka . Sebaliknya, kebiasaan buruk umumnya dianggap orang yang menghasilkan hasil negatif atau sesuatu yang tidak diinginkan.

Orang sering merasa lebih baik ketika dirinya melakukan kebiasaan baik mereka, secara aktif mengabadikan dan mencatat keberhasilan yang ditorehkannya, dan menjadi dorongan baginya untuk melakukan lebih banyak kebaikan setelahnya. Dan demikian pula sebaliknya, seseorang tidak bersedia dinilai memiliki kebiasaan buruk dan dimintai tanggung jawab atas tindakan sikap buruknya tersebut, mereka sejatinya mengidentifikasikan pola kebiasaan buruk itu berdampak negatif bagi dirinya.

Richard Bandler bertanya, “Siapa yang mengemudikan bus?” Dan jawabannya adalah “Anda!”
Masih ingat presupossion berikut:
1.      Setiap orang bertanggung jawab atas pikiran dan hasil dari pikirannya.
2.       Apapun yang terbelah itu akan terbagi.
3.  Kemampuan seseorang itu lebih hebat dari yang dia pikirkan. Orang itulah yang sedang membatasinya dengan berfikir tidak bisa!
4.     Pengalaman ditempa melalui proses, waktu dan struktur. Orang membuat pengalamannya menurut model dunianya sendiri. 
5.     Orang merespon berdasar pada pengalaman yang dimilikinya bukan berdasar pada kenyataan yang seharusnya.
6.     Perlaku adalah yang dilakukan oleh seseorang dan bukan orang itu.
7.     Selalu ada tujuan baik di balik setiap perilaku manusia.
8.     Setiap orang melakukan dengan cara yang terbaik.
9.     Dan perilaku memiliki tujuan tertentu.
10.  Manusia memilih yang terbaik setiap saatnya dari pilihan yang tersedia baginya. Dan memiliki pilihan itu lebih baik dari pada tidak memilikinya sama sekali.
11.  Belajar adalah hidup. Manusia tidak dapat hidup tanpa belajar.
12.  Keberhasilan dapat ditiru dan kemudian diajarkan kepada orang lain. Jika orang lain bisa, maka Anda bisa belajar darinya untuk menjadi berhasil sepertinya.

Perhatikan baik-baik untuk ‘Setiap orang bertanggung jawab atas pikiran dan hasil dari pikirannya.’ Pengandaian NLP memberitahu Anda bahwa kita bertanggung jawab atas pikiran Anda dan hasil yang Anda peroleh, jadi Anda perlu mengakui bahwa Andalah yang mengemudikan bus.

Setelah Anda menerima tanggung jawab untuk hasil Anda sendiri, diri Anda akan bergerak dari sisi efek menuju ke sisi penyebab. Anda menjadi berdaya, karena Anda milih menjadi penyebab terjadinya hasil bukan menjadi akibat atau objek penderita. Anda akan berupaya untuk mencapai hasil dengan cara-cara di mana Anda dapat memodifikasi strategi Anda untuk mencapai dan meningkatkan hasil yang Anda produksi. Bila Anda perhatikan presupposition berikut maka Anda akan menyadari, bahwa pembatasan itu terjadi ada di dalam imajinasi dan pikiran Anda.
Kemampuan seseorang itu lebih hebat dari yang dia pikirkan. Orang itulah yang sedang membatasinya dengan berfikir tidak bisa!

Ketika Anda bekerja dengan strategi NLP maka penting untuk memecah strategi ke dalam ukuran tepat dan memotongnya menjadi bagian-bagian kecil sehingga menjadi mudah untuk ditindaklanjuti, CHUNKING.
Tugas besar itu akan terselesaikan bila Anda mampu membaginya menjadi tugas-tugas kecil dan sederhana.

Anda akan memiliki strategi untuk semua yang Anda lakukan. Namun demikian, model kebiasaan Anda tidak secara eksplisit terlihat, sehingga dengan mudah dikenali bagaimana strategi yang menjadikan diri Anda sukses dalam setiap situasi. Inilah sebabnya mengapa kita mungkin mengalami tingkat konsisten keberhasilan dalam berbagai bidang kehidupan kita. Seseorang mungkin memiliki strategi yang sangat sukses dalam penjualan misalnya, namun gagal dalam menjalankan strategi hubungan pribadi.

Dengan menerapkan teknik NLP, orang belajar untuk menjadi lebih baik, memodifikasi strategi yang ada, atau membuat yang baru, yang memungkinkan mereka untuk berhasil dalam mencapai hasil mereka. Memang, kebanyakan strategi dapat dengan mudah dipelajari atau dimodifikasi untuk menjamin tercapainya tujuan apapun yang Anda pilih.

SEMUA perilaku adalah hasil dari pola neurologis, dan jika terjadi pola neurologis maka perilaku terjadi. Setiap pola neurologis tertentu adalah puncak dari dua proses:
a) Mengakses Isyarat.
b) Synaesthesia Pola, termasuk hal-hal seperti jangkar, asosiasi dan mencari transderivational dan tumpang tindih.

Catatan: Synaesthesia adalah di mana dua atau lebih Sistem Representasi terkait dan begitu juga dipicu pada waktu yang sama. Misalnya Sebuah bau membangkitkan emosi langsung dan citra orang tertentu.

Pola pencarian Transderivational adalah di mana seseorang masuk ke dalam dirinya untuk menemukan informasi yang relevan yang mereka butuhkan. Mereka mungkin tampak diam dan berdialog dengan dirinya, seperti menjauh selama proses ini.

Nah, untuk merangkai strategi tersebut Anda perlu memahami komponen-komponennya. Sebuah pertanyaan yang berguna untuk Anda dengan bertanya pada diri sendiri pada saat ini adalah ‘STRATEGI apa yang Anda miliki dan akan Anda terapkan?’.

(1)  Elicitation (mengungkapkan)
Menemukan strategi seseorang melalui proses pengungapan.
(2)  Utilization (menggunakan)
Memanfaatkan strategi dengan memasukan kembali informasi yang didapat ke orang tersebut dengan perintah dan urutan yang sama. Periksa! Apakah strategi tersebut memperoleh hasil yang sama, benar dan sesuai dengan yang diinginkan?
(3)  Change dan Design (mengubah dan merekayasa gambar)
Mengubah strategi jika tidak mendapatkan hasil yang diinginkan. Jika orang tersebut tidak memiliki strategi maka buatlah strategi baru. Untuk mengubah strategi atau membuat strategi baru, Anda memerlukan gambar, dan itu perlu rekayasa atau design atau rancangan.
(4)  Installation (Menginstal)
Setelah modifikasi atau membuat strategi baru, lakukanlah pemasangan atau menginstal strategi tersebut menjadi tindakan. Dan periksalah proses kinerja strategi tersebut dijalankan, kemudian evaluasilah pencapaian hasilnya, apakah telah sesuai dengan yang diinginkan?

Dalam teknik yang lain ada yang mempergunakan TEKNIK DUCI dalam MEMODEL Strategi orang lain!

D = Detect. Mendeteksi.
Anda bisa mendeteksi atau memunculkan strategi Anda sendiri atau dengan orang lain. Ketika kita menyadari orang lain mampu secara konsisten mencapai hasil yang bagus dengan mudah dan dengan terampilan, presisi dan hebat; Anda boleh meniru dengan mendeteksi strategi apa yang telah dilakukannya sehingga hasilnya bagus. Perhatikan, DETEKSI ‘STRATEGI’ apa yang dia gunakan?! Anda amati dan teliti.

Fokusnya adalah pada "apa" yang dilakukannya = perilaku dan fisiologi. Kemudian "bagaimana" mereka melakukannya yaitu pada strategi berpikir internal mereka. Dan “why” mengapa mereka melakukan itu? Atas dasar apa dan alasan apa mereka melakukan seperti itu? Temukan keyakinan dan asumsi-asumsi yang menyertainya.
Libatkanlah petunjuk bawah sadar untuk menghasilkan informasi yang lebih daripada yang dapat diperoleh secara logis.

U = Utilize. Manfaatkan.
Setelah Anda mendeteksi strategi dan mencobanya Anda bisa mempergunakannya menjadi tindakan Anda. Anda harus mau menerima strategi orang lain yang telah teruji hasilnya, Anda harus berbesar hati menerima strategi itu untuk Anda coba sebelum Anda memodifikasinya menjadi strategi yang cocok dan pas buat Anda. Tiru! Tiru caranya.

Tiru tindakannya. Kemudian setelah Anda bisa dan mampu mengulangi hasil yang bagus itu berkali-kali, dan Anda tahu benar Anda bisa, perlahan-lahan Anda modifikasi menjadi cara yang pas dan cocok bagi diri Anda. Dengan memanfaatkan strategi orang lain Anda dapat belajar untuk meniru perilaku mereka dan mencapai hasil tersebut dalam jangka waktu yang relative lebih singkat dibanding Anda mencari caranya sendiri. Anda perlu belajar dari AHLInya!

C = Change. Ubah.
Setelah Anda yakin benar bisa mengulang cara dan hasil, dan Anda menjadi tahu titik lemah dan kekuatan strategi orang lain tersebut, Anda bisa mulai mengubahnya menjadi tindakan yang cocok dan pas bagi diri Anda. 

I = Install. Pasang.
Kemudian dengan keahlian Anda, Anda pun menjadi mampu menularkan kebisaan Anda kepada orang lain, dan Anda pun mampu mengubah strategi tersebut sesuai dengan kebutuhan dan siapa yang akan mempergunakannya. Itulah kehebatan Anda!
Anda bisa menginstal strategi baru itu dalam diri Anda dan juga orang lain. Ada menemukan cara yang terbaik dan efektif. Anda bisa karena Anda menguasai prosesnya.

Bayangkan bila Anda bisa meniru strategi kreatif Walt Disney, atau strategi membangun kekayaan Bill Gates atau Warren Buffet atau strategi jenius Albert Einstein….

Anda boleh memodelnya. Anda bisa memodelnya. Dan Anda bisa berhasil dengan beroleh hasil baik sama dengan orang yang Anda model.

Element notasi dan istilah pada strategi meliputi:

Visual (V)
Auditory (A)
Auditory Digital (Ad)
Ve = Visual Eksternal
Recall = Mengingat-ingat
Vi = Visual Internal
Construct = Membangun

Ae = Auditory Eksternal
Recall = Mengingat-ingat
Ai = Auditory Internal
Construct = Membangun

Ad = Auditory Digital = berbicara atau dialog dengan diri sendiri = self talk

Aid dan Art


Kinesthetic (K)
Olfactory (O)
Gustatory (G)
Ke = Kinesthetic Eksternal
Recall = Mengingat-ingat
Ki = Kinesthetic Internal
Construct = Membangun
·       Proprioceptive
·       Tactile (rangsangan dari luar atau sensasi)
·       Meta (emosi)

Oe = Auditory Eksternal
Recall = Mengingat-ingat
Oi = Auditory Internal
Construct = Membangun

Ge = Auditory Eksternal
Recall = Mengingat-ingat
Gi = Auditory Internal
Construct = Membangun


Huruf kecil pada bentuk ‘superscripts’ memiliki arti:
e = eksternal; i = internal; r = remembered = mengingat-ingat; t = tonal = tonality;
c = constructed = membangun; d = digital 

Dengan memahami hal ini, diharapkan Anda menjadi paham urut-urutan yang menjadikan diri Anda nyaman untuk mencapai hasil maksimal dalam menerapkan strategi Anda.

(Bersambung ke 3/4)

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -