Best Manufacturing Practices

Posted by : Excellence Manufacturing Practices Wednesday 25 September 2013


Intergrating Anchor adalah teknik utilisasi dengan cara kinestetik, mengabungkan dua anchor di mulai dari Powerful Resources State kemudian Problem State dan mengintegrasikannya.
Hal penting pada teknik ini kalibrasi emotional state, klien dituntut untuk bisa sepenuhnya masuk (solid conition) pada keadaan emosional tertentu, yang akan diutilisasi.

INGAT! Ini sensitive saat melakukan ANCHORING:
1)    Jarak sentuhan, pastikan pada jarak yang nyaman. Hati-hati gerakan badan Anda bisa mengganggu klien
2)    Cara menyentuh, pastikan tidak membuat klien terganggu dan dapat dipastikan Anda mampu mengulanginya lagi (DUPLIKASI): baik tekanan, bentuk maupun suara Anda saat melakukan Anchoring dan akurasi titik anchor
3)    Hindari penggunaan jari atau tangan yang sama untuk Anchor yang berbeda, karena akan membinggungkan klien
4)    Perhatikan timing saat memberikan anchor
5)    Pastikan satu tekanan sentuhan untuk satu sugesti, kemudian sentuh lagi untuk menambahkan sugesti berikutnya

Amir ingin memperbaiki hubungan kerjanya dengan bagian maintenance. Dalam setahun ini dirinya merasa adanya ketidakharmonisan antara bagian yang dipimpinnya dengan bagian maintenance. Masalah itu muncul karena miskomunikasi yang terjadi setahun lalu dengan salah satu staff elektrik, dan akibatnya Amir merasa sering diblok dan dikerjain. Sebenarnya kasus ini sudah dianggap selesai, tetapi entah mengapa Amir masih merasa adanya masalah tersebut.

W:          Pak Amir, boleh saya tahu? Apakah benar pak Amir menginginkan hubungan antara bagian bapak dengan bagian maintenance harmoni kembali?

A:           Benar, pak. Saya ingin bagian maintenance mendukung rencana kerja produksi yang ada, dan supportif seperti dulu sebelum masalah kesalahan komunikasi setahun yang lalu itu terjadi.

W:          Baiklah. Sebuah keinginan yang baik, pak Amir.
(1)  Bisakah pak Amir menghadirkan kembali keadaan harmoni yang dulu terjadi antara bagian yang bapak pimpin dengan bagian maintenance? Silakan bapak hadirkan dalam bentuk visual atau bapak bayangkan. Bapak cukup menghadirkan dan bila bapak berkeberatan menyampaikan masalah miskomunikasi apa yang terjadi, cukup bapak diam dan bapak alirkan pengalaman keadaan harmoni itu ke dalam tubuh bapak sehingga saya bisa membaca fisiologi dan gesture pak Amir. Saya nanti akan menanyakan beberapa hal penting bila dianggap perlu. Silakan.. pak Amir, silakan untuk dihadirkan kembali keadaan harmoni yang bapak maksudkan tadi… silakan…

Okey… sudah??? Coba sekali lagi, pak Amir hadirkan kembali state harmoni yang bapak maksudkan ..

A:           Sudah, pak W. Saya sudah merasakannya, bisa menemukan dan melihat gambar state harmoni. [Lakukan kalibrasi] 
 
W:           Saya akan melakukan anchor pada powerfull state
(2)  Saya anchor state ini dengan sentuhan 3 jari kanan: jari telunjuk, jari tengah dan jari manis ke LENGAN atas pak Amir. Apakah pak Amir bisa merasakannya?
Coba ulangi lagi perasaan pak Amir saat saya menyentuh lengan bapak dengan cara tadi. Apa yang bapak rasakan?

A:            Saya merasakan hangat, relaks dan nyaman.. pak W.

W:           Bagus, pak.
(3)  Kita lanjutkan lagi setelah break state ini ya.. pak. Berapa usia bapak saat ini?

A:            Tiga puluh Sembilan, pak.

W:          Okey… very good. Usia yang matang ya.. pak. Baik, pak Amir. Kita lanjutkan sesi kita ya,
pak. Sekarang kita akan masuk ke keadaan atau problem state.

(4)  Pak Amir, silakan bapak ingat-ingat kembali peristiwa yang membuat bapak tidak nyaman dari keadaan miskomunikasi tersebut. Silakan pak.
Bagaimana perasaan pak Amir?

A:           Tidak nyaman, pak. Saya merasa seperti digembosi, merasa diblok dan tidak disupports.

W:         Terima kasih, pak Amir. Saya mengerti, pak. Baik, pak.
(5)  Saya akan anchor pengalaman bermasalah… tidak nyaman tersebut pada SIKU bapak dengan sentuhan dua jari saya tangan kiri: Jari telunjuk dan jari tengah.
Ketika saya menyentuh dengan cara ini ke SIKU bapak, bapak kembali merasa tidak nyaman karena merasa seperti digembosi, diblok dan tidak disupport. Apakah bapak bisa merasakannya?

A:           Ya, pak. Saya merasa sesak.

W:         Baik, pak. Saya paham, keadaan itu menyesakkan bagi pak Amin.
(6)  Kita break state dulu ya, pak.

               Okey, kita mulai lagi.
(7)  Baik, pak kita akan test kedua bentuk Anchor.
Saya akan menyentuh LENGAN bapak dengan tiga jari tangan kanan saya untuk Powerful state.
Dan saya akan menyentuh SIKU bapak dengan dua jari tangan kiri saya untuk Problem state.
Apakah bapak paham?
Baik kita coba dari yang Powerful state. Apa yang bapak rasakan?

A:          Nyaman, pak. Saya merasa berdaya.

W:         Bagaimana dengan yang ini? Sentuhan SIKU, apakah bapak bisa merasakan problem state yang terjadi?

A:          Bisa, pak. Tidak nyaman.

W:         Very good. Bagus sekali, pak. Bapak bisa melakukannya keduanya dengan baik.
(8)  Kita break dulu ya.. pak.

(9)  Baik, pak Amir. Dari pengalaman dan kemampuan pak Amir saya rasa pak Amir akan bisa mengintegrasikan kedua anchor tersebut, mau dicoba… pak?
Yo… pak. Kita mulai sesi ini.
Apa yang bapak rasakan (Menekan Anchor Powerful state, tunggu respon fisiologinya)?
Apakah bapak merasakan kondisi ini, pak? (perhatikan respon fisiologi saat sentuhan ancor problem state)
  
Bagus sekali, pak Amir. Pak Amir mampu melakukannya keduanya dengan baik. Sekarang yok… kita intergrasikan keduanya.
(10)        Sekarang pak Amir bisa menggantinya dengan mudah dari pengalaman yang ada, ketika problem state itu muncul, pak Amir memiliki kuasa untuk mengganti menjadi state powerful. Apakah bapak bisa mengerti dan bisa melakukannya?

Kita ulangi sebagai testing.
Bagaimana, pak?

A:           Iya, pak. Saya sekarang memiliki kekuatan untuk memilih. Dan saya memilih untuk menjadi berdaya.
                 
W:          Very good. Luar biasa…. Pak Amir.
(11)        Baik, saya akan menyentuh bapak sesuai dengan urutan anchoring Powerful ke Problem dan pak Amir memiliki kuasa untuk memilih dan menentukannya… silakan.. pak..

Sekarang dan seterusnya, pak Amir akan menjadi mampu untuk memanggil Powerfull state kapan pun saat muncul perasaan digembosi dan tidak disupports.
Menurut pak Amir, apakah yang akan bapak lakukan saat berdaya seperti ini?
                 
A:           Saya lebih baik untuk menemui teknisi electric dan saya akan bicarakan dengan bagian
maintenance tentang perasaan saya. Saya yakin dengan niat baik, kami akan menemukan solusi bagi masa depan yang lebih baik. Saya sudah memaafkan yang telah terjadi. Dan saya memiliki kepentingan untuk perbaikan kinerja perusahaan kami, pak.

W:          Bagus, pak Amir. Saya senang sekali bapak bisa menjadi pribadi lebih berdaya.



Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

Visitor

Coach & Facilitator

Coach & Facilitator
Wawang Sukmoro Motivator Produktivitas

TURNING LOSS INTO PROFIT

TURNING LOSS INTO PROFIT
Buku Tentang MOTIVASI PRODUKTIVITAS

100% Charity BUKU BERHASIL

100% Charity BUKU BERHASIL
Unduh Gratis at SCRIBD.com

Twitter

Blog Archive

- Copyright © NLP Indonesia Berdaya -Metrominimalist- Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -